Kamis, 22 September 2016

Ini adalah perjuangan...tapi perjuangan yang indah 😍😍😍

Ini adalah kehamilan pertama saya dan tentunya pengalaman pertama saya. Saya menikah pada tgl 23 Januari 2016. Di bulan Maret sebenarnya saya sempat mengalami telat mens dan bbrp gejala kehamilan lainnya. Tetapi di hari ke-4 saya menstruasi dan sepertinya gagal hamil.
Lalu di bulan Agustus di tgl 2 seharusnya saya mendapat mens tetapi tidak kunjung datang. Sampai 10 hari kemudian saya coba testpack dan hasilnya positif Alhamdulillah 😇😍😘

Lalu  di tgl 26 Agustus saya memeriksakan diri ke dokter kandungan di RS. JMC bersama dr. Mariza Yustina, SpOG. Alhamdulillah kehamilan saya sudah masuk 7 minggu lebih, janinnya normal dan sehat dan sdh terdengar detak jantungnya. Pada saat itu saya memang belum mengalami mabok mual muntah. Hanya sekali saya muntah, selebihnya hanya buang ludah saja karena mulut asam. Kepada dokter saya katakan hal itu. Kepada dokter jg saya katakan saya tidak menyukai nasi, dokter blg apa saja karbohidrat pengganti nasi bs dimakan. Asal makanan yg matang. Saat itu berat badan saya hanya turun 1 kg, dr 60 menjadi 59.

Ternyata setelah pulang dari dokter dimulailah masa2 saya mengalami mabok yg berangsur2 hebat di setiap harinya. Muntah menjadi kebiasaan harian saya. Kadang sehari hanya beberapa kali, kadang seharipun hampir sepanjang harinya saya muntah. Sepertinya apa saja yg saya makan ingin keluar begitu saja dr mulut. Muntah adalah suatu keadaan yg menggerakkan seluruh badan dan itu membuat badan pegal. Tak jarang saya meminta suami utk memijit saya malam harinya, hihihi 😂

Saat2 itu terus terang saya sering berharap siang hari segera datang karena saya bs tidur siang walaupun sekedar 30 menit sampai dengan 1 jam. Lalu saya berharap malam segera datang, setelah magrib saya makan beberapa suap nasi dan ngemil bbrp biskuit dan setelah itu waktunya rebahan dan mencoba menutup mata segera agar mual tak lagi datang sementara, hihi 😁

Sepanjang harinya, rentang waktu krg lebih 30 menit saya harus mengunyah sesuatu dan biasanya saya mengunyah biskuit. Waktu itu saya selalu memakan biskuit marie regal (tak heran setelah tifak mual muntah saya tidak lagi menyukaibiskui itu, qiqiqi). Pagi harinya biasanya saya memanggang roti utk saya dan suami utk bekal ia juga sarapan sebelum jalan bekerja. Setelah suami jalan bekerja dan telah membekali saya nasi yg sudah dibeli (biasanya nasi uduk) barulah saya mancoba makan beberapa suap yg kadang berhasil saya telan ataupun tidak. Makanan itupun saya akan simpan sampai dengan waktu makan siang. Sama seperti sebelumnya bs berhasil dimakan ataupun tidak 😁😁 saat hamil saya belum bernapsu utk masak sendiri di dapur, jangankan memasak...mencium aroma dapur dan kamar mandi saja saya sudah merasa pusing dan kadang mual 🙈 memang bawaan hamil itu berbeda-beda yaa. Berat badan sayapun menjadi turun 3kg dr awal yg 60 menjadi 57. Tapi menurut ibu saya dan orang2 tua lainnya, mabok yg saya alami itu belum terlalu parah dibandingkan org lain yg sampai tidak bisa bangun dr tempat tidur, tidak bs makan sama sekali, pusing yang teramat sangat, dll. Alhamdulillah saya memang tidak mengalami semua itu 😇😇😇 memang kita harus melihat yg lebih bawah dari kita, di sini dalam artian org yg mengalami mabok yang jauh lebih parah.

Rasa asam di mulut yang saya rasakan datang dan pergi. Kadang di hari ini saya merasakan senang hingga jarang muntah, tp blm tentu besok dan lusa. Memang begitu kata ibu saya, jika hari ini merasa senang karena tidak begitu mabok maka belum tentu esok dan seterusnya. Keadaan mabok inipun biasanya dialami sampai dengan 13 minggu menurut dokter dan inipun saya amini semoga saja benar, Aamiin 😇😇😇😁😁😁 karena banyak org bilang mabok sampe 4 bln (semoga saja saya hanya sampe 13 minggu, Aamiin) hihihi 😂😂😂😁

Setelah mengalami pergulatan dan perjuangan sendiri sehari2nya (dari jam 08.00-18.00 di mana suami saya bekerja dan baru pulang) dan mengingat kondisi saya yg sudah makin lama makin susah makan, akhirnya saya berdiskusi dengan suami dan mengusulkan ke dia kl bagaimana jika saya menginap sementara di rumah ibu saya agar lebih banyak makanan yang masuk ke tubuh dan agar ada org yg membantu saya ketika saya mengalami hari yg "soak", dan suami saya setuju. Barulah di minggu ke 11-an saya menginap di rumah ibu. Alhamdulillah dan entah memang bawaan bayi, jika keluar rumah saya tidak mengalami mabok yang dahsyat hanya sesekali saja. Sepertinya memang baby nya demen jalan yaa, hihi...krn kl keluar rumah saya bs menikmati perjalanan walaupun kdg mual sesekali datang. Baby 👶 ikutin abanya kynya doyan jalan, kl ibunya gak terlalu, hihihi 😂😁😘 

Muntahpun sudah bisa dihitung selama di sini. Berat badan sayapun berangsur naik walaupun sedikit demi sedikit. Tetapi 3 hari belakangan ini saya mengalami soak yg lumayan jg dan bbrp x muntah di hari kemarin.
In sya Allah besok saya akan kembali memeriksakan diri ke dokter lagi utk cek rutin bulanan. Saya berdoa semoga saya dan adek bayi sehat2 selalu, saya dan ia bs melewati smua hari2 yg mudah maupun tidak. Semoga sempurna tidak kurang suatu apapun. Allahumma Aamiin 😇😇😇

Inilah perjuangan yang saya lewati...tapi inilah perjuangan yang indah yang tidak bisa ditandingi dengan apa2...yang tidak ada duanya rasa bahagia dan bersyukurnya. Allah menitipkan amanah ini kepada saya dan suami, kami selalu bersyukur dan berdoa semoga smuanya bisa kami lewati dengan baik, sehat selalu dan dimudahkan serta dilancarkan segala urusannya. Allahumma Aamiin 😇😇😇😍😍😍😘😘😘

Tertanda,

Ovi Alhaddar